Thursday 1 October 2015

#212 Trilogi Zona #2 - Perang Bintang by Dewie Sekar

Judul : Perang Bintang
Sub Judul : -
Serial : Trilogi Zona
Penulis : Dewie Sekar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : pertama kali terbit pada Mei 2006
Tebal : 400
ISBN : 9789792220636
Genre : Contemporary Romance

Format : paperback
Status : punya sendiri
Lokasi Cerita : Jakarta & Yogyakarta

Rating : 3/5

Blurb : Wira tidak merendahkanku, tapi aku merasa direndahkan. Wira tidak mengejekku, tapi aku merasa diejek. Tatapannya... apa artinya? Memangnya kenapa kalau aku janda? Apa Wira ternyata juga manusia berpikiran dangkal, yang menganggap janda hanya perempuan kelas dua yang suka menggoda pria? Oh, aku benci sekali memikirkan itu! Aku benci membayangkan apa yang Wira pikirkan tentang aku! Yang paling celaka, aku juga membenci diriku sendiri, lantaran jadi begini kacau hanya karena memikirkan apa yang Wira pikirkan! Ya ampun... tentu saja ini tidak boleh terjadi! Daripada naksir brondong bau kencur itu, lebih baik aku makan sepatuku sendiri!
- Rezia Kartika, 30

Jatuh cinta kok sama janda... Janda cerai, lagi. Tiga tahun lebih tua, lagi. Sudah punya anak, lagi. Kayak nggak ada perempuan lainnya saja! Sudah pasti hal konyol macam ini tak boleh terjadi. Ya, kan? Bagaimana dengan reputasiku, coba? Apa kata orang nanti? Ha?! Hahaha! Sekarang aku jadi mirip Rezia: jadi ikut sok jaim memikirkan apa kata orang segala. Bah! Padahal, dari segi nama saja kami nggak jodoh kok. Kartika - Yudha... see? Kalau kami nekat menjalin hubungan, kujamin dunia akan meledak karena Perang Bintang!
- Wira Yudha Nugraha, 27


Review

Rezia Kartika, seorang sekretaris di kantor travel milik Pak Nugraha adalah seorang janda beranak satu berumur 30 tahun. Ketika Pak Nug terserang sakit dan diwajibkan beristirahat di rumah, saat itu juga hidup Rezia seolah jungkir balik.

Kantor travel itu kini dipimpin oleh anak Pak Nug bernama Wira Yudha Nugraha aka. Wira yang memang dipersiapkan untuk mengambil alih travel itu. Wira adalah seorang lajang ganteng berumur 27 tahun. Sejak awal bertemu dengan Wira, Rezia merasa tak nyaman berhadapan dengan cowok itu.

Rezia merasa sering direndahkan oleh Wira. Ia menganggap kalau Wira memandangnya rendah. Sementara Wira merasa kalau Rezia terlalu jaim terutama dengan statusnya sebagai janda beranak satu. Rezia benar-benar menghindari untuk berduaan dengan Wira.

Usaha pendekatan yang dilakukan Wira benar-benar dimentahin oleh Rezia. Tepat saat Wira memutuskan berhenti mengejar Rezia, mendadak cewek itu menghilang. Ia berencana untuk resign dari kantor dan merawat kakeknya yang sakit di Yogyakarta. 

***

Entah kenapa saya suka pada buku ini meski saya menganggap tingkah Rezia terlalu lebay. Emang sih sulit menjalani hidup sebagai seorang janda apalagi janda muda, setidaknya itu yang saya lihat pada ibu teman-teman saya yang sudah menjanda. Senyum sedikit sama suami orang, udah dibilang kegatelan dan mau merebut suami orang. Gak senyum, dibilang sombong dan gak tahu diri. 

Masuk di akal memang ketika Rezia menolak untuk diantar pulang. Dia cukup khawatir akan pandangan negatif para tetangga melihatnya pulang diantar bos. Tapi kelakuannya kabur dari resort di Bogor hanya karena ternyata bungalow Rezia dan Wira itu bersebelahan, gak masuk di logika saya.

Setelah beberapa kali membaca karya Dewie Sekar saya mengambil kesimpulan kalau cara menulis Dewie Sekar punya pola : permasalahan yang pendek tapi dipanjang-panjangkan - tepat di halaman terakhir konflik selesai dengan singkat dan bikin  nggak puas.

Point :
- Cover : (-)
- Story : (-)
- Character : (-)
- Writing Style : (-)
- Moral / Interesting Trivia : (-)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...